BUNUH DIRI ITU JALAN
Kita
tidak boleh menghakimi mereka/seseorang yang memilih jalan tersebut untuk
berhenti dari masalahnya, karena pada dasarnya kita tidak diciptakan Tuhan untuk
saling menghakimi. Setiap dari kita pasti punya masalah, entah besar atau kecil
pasti sudah ditentukan Tuhan sesuai porsi kekuatan mereka. Masalah itu proses,
proses dimana akan membuat kita lebih tegar lagi untuk menghadapi masalah
selanjutnya. Kita tidak bisa menolak proses yang diberikan Tuhan kepada kita.
Kita hanya mampu menghadapi atau mengabaikannnya, bahkan jika kau memilih lari pun
suatu saat juga mau tidak mau masalah itu akan muncul kembali, seiring
berjalannya waktu mungkin saja bisa menjadi bom waktu untuk diri sendiri.
“Kenapa
sih bunuh diri, kayak gaada cara lain aja!”
“Cuma
orang bodoh yang bunuh diri!”
“Dasar
gapunya otak, yang mati aja pingin idup yang idup malah pingin mati!”
Coba
lihat dari sisi lain, beberapa orang telah mencoba untuk menyelesaikan
masalahnya dengan cara yang lain namun gagal. Lalu cara mana lagi yang harus
mereka gunakan? Sabar saja? Gitu? Tidak semua masalah bisa selesai dengan kata
“SABAR”. Tidak semua otak dan hati bisa menerima kata itu. Kita tak pernah tau
seberapa besar masalah mereka, kita tidak pernah tau seberapa depresinya mereka
menghadapinya, kita tidak pernah tau seberapa usaha yang telah mereka lakukan.
Bisa jadi masalah yang menurut mereka adalah masalah yang besar dan tak mungkin
bisa diselesaikan tanpa kematian, menurut anda mungkin masalah biasa saja yang
bisa diselesaikan hanya dengan sekejap mata.
Setiap
orang yang mempunyai kecenderungan untuk bunuh diri pada dasarnya hanya ingin
di dengarkan, bukan di dengarkan lalu ditanggapi dengan “halah kamu cuman gitu
doang, masalahku gini malah lebih besar ......” engga! Bukan gitu, kami hanya
minta didengar bukan diadili atau mendengarkan masalah kalian. Cukup dengarkan
dan jika selesai ucapkan “kamu bisa melewatinya” “kamu kuat” kamu hebat”.
Bukankah
kalian juga mengetahui beberapa bintang film ternama mengakhiri hidupnya dengan
bunuh diri, pasti banyak dari kalian menyesalkan kenapa harus mati padahal
hidupnya enak, karirnya bagus. Yaps! Tidak semua orang berani meng-up masalah
mereka, banyak dari mereka yang hanya memendamnya sendiri lalu duarrrr menjadi
bom buat dirinya sendiri.
Bunuh
dirilah jika itu memang jalan keluar terakhir. Bila memang semua sudah
mengabaikanmu, bila mereka tak ada lagi yang berempati padamu, dan segala cara
sudah kamu lalui. Maka, silahkan bunuh dirilah. Tak masalah.
Orang
lain akan mengecam tindakanmu, menganggapmu konyol, menganggapmu bodoh. Tapi,
mereka tidak pernah merasakan seberapa besar usahamu menghadapi masalah dan
bertahan untuk hidup.
Bukankah
yang mati itu kamu? Biarkan mereka berbicara dan menghakimi semaunya. Bukankah
dulu waktu kamu masih hidup mereka tak ada yang berempati padamu? Lalu kenapa
sekarang jika kamu mengakhiri hidupmu mereka seolah menjadi seseorang yang
terlihat paling perduli padamu?
Jika
kamu sudah tak bisa menahan keinginan untuk mengakhiri hidupmu lalu untuk apa
ditunda lagi? Kenapa tidak kamu lakukan? Kenapa harus memikirkan ucapan
orang-orang nantinya? Ketika kamu sudah mati nanti, omongan orang-orang sudah
tiada berarti lagi. Ungkapan bela sungkawa? Hahaha itu hanya topeng orang-orang
yang seolah perduli padamu, mereka semua omong kosong.
Suatu
ketika, jika aku sudah merasa cukup dengan kehidupanku maka aku akan mengakhiri
semuanya. “bukankah mati ditangan sendiri lebih baik dibanding mati ditangan
setan yang berwujud manusia sok waras dan berperikemanusiaan?”
Bisa
jadi besok giliranku, lalu kamu berikutnya!
Komentar
Posting Komentar